Selebritis sebagai figur dalam masyarakat yang bisa menjadi contoh dalam perilakunya. Daya tarik ini bisa dipakai produsen untuk memperkuat & turut serta mendorong konsumen untuk membeli produk tersebut. Kemenarikan secara fisik, kredibilitas, profesi, status kepemilikan terhadap perusahaan, pemakai merk & nilai-nilainya & resiko kontroversinya.
Daya tarik humor
Para pengiklan menggunakan humor sebagai bumbu untuk memicu perhatian, memandu konsumen secara menyeluruh terhadap tuntutan produk, mempengaruhi sikap, menciptakan tindakan konsumen membeli produk.
- humor merupakan salah satu hal yang efektif untuk menarik perhatian terhadap iklan
- humor menyempurnakan kesukaan baik terhadap iklan maupun merek yang diiklankan
- humor tidak merugikan secara keseluruhan
- humor tidak memberikan keunggulan terhadap non humor untuk meningkatkan persuasi
- sifat produk mempengaruhi kesesuaian penggunaan humor khususnya akan lebih berhasil digunakan mempertahankan produk daripada memperkenalkan produk
Mengidentifikasi rasa takut meliputi dua hal yaitu :
- mengidentifikasi konsekuensi negatif jika tidak menggunakan produk
- mengidentifikasi konsekuensi negatif terhadap perilaku yang tidak aman
Daya tarik kesalahan
Cara sepertiini cocok untuk menggunakan daya tarik kesalahan dan berusaha yang dapat digantikan dengan menggunakan produk yang diiklankan.
Pada pertengahan 1970 mempelajari iklan komparatif hasilnya sebagai berikut :
- iklan komparatif lebih baik dalam meningkatkan kesadaran merek dibandingkan iklan non-komparatif
- iklan komparatif lebih cocok dengan sikap terhadap merek yang diiklankan, khususnya ketika merek tersebut baru
- iklan komparatif secara umum mendorong lebih kuat intensitas konsumen untuk membeli merek yang diiklankan
- iklan komparatif mempunyai persepsi kurang dapat dipercaya dibanding iklan non komparatif
Berfokus pada praktek, fungsi atau kebutuhan konsumen secara optimal terhadap suatu produk, yang memberikan tekanan, manfaat pada suatu merek.
Daya tarik emosional
Berhubungan dengan kebutuhan psikologis konsumenuntuk membeli suatu produk. Konsumen termotivasi untuk membeli umumnya karena faktor emosional terhadap suatu produk yang dianggap lebih penting dibandingkan lebih mengetahui lebih dalam kualitas produk tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar